All about my Life ^^
Selasa, 14 Agustus 2012
Rabu, 20 Juni 2012
Selasa, 29 Mei 2012
Pengertian Linux
Linux adalah sistem operasi yang dikategorikan sebagai Unix-like OS (yang
mirip dengan sistem operasi Unix). Sistem operasi pendatang baru (di dunia
Unix) yang mulai naik pamornya pada akhir tahun 1990-an. Linux berkembang
dengan sistem operasi Unik-like lainnya yang bersifat komersial seperti system
V Release 4(SVR4) yang dikembangkan oleh AT&T, yang sekarang sudah diakuisi
oleh Novell; BSD 4.4 dirilis oleh University of California at Barkeley
(4.4BSD), Digital Unix dari Digital Equipment Corporation (sekarang Compaq);
AIX dari IBM; HP-UX dari hawlet-packard, dan solaris dari sun mycrosystem.
Linux awalnya ditulis (dikembangkan) oleh Linus Torvalds pada tahun 1991
sebagai sistem operasi IBM PC-compatible berbasiskan prosesor intel 30386.
Sampai sekarang, Linus sering terlibat dalam pengembangn Linux, mengusahakan
agar tetap up-to-date dengan perkembangan dengan berbagai hardware terbaru dan
mengkoordinasi aktivitas ratusan Pengembang Linux dari seluruh dunia. Beberapa
tahun kemudian Para pengembang telah bekerja keras untuk menjadikan Linux bisa
dijalankan di arsitektur komputer lain; Alpha, Sparc, Motoraola MC680, power PC
dan IBM system/390.
Linux bukan merupakan sistem operasi komersial merupakan satu dari sekian
banyak kelebihan/kekurangan yang menarik dari Linux; Source code (kode sumber)
Linux dilisensikan di bawah GNU General Public Lisence (GPL), terbuka dan bebas
untuk dipelajari oleh siapapin. Jika kita mendapatkan (source code)nya dari CD
linux atau mendownload dari http://www.kernel.org/~ maka kita bisa
mengeksplorasi secara keseluruhan sebuah sistem operasi yang modern.
Secara teknis, Linux merupakan sebuah kernel murni Unix-Like, walaupun
bukanlah suatu sistem operasi Unix yang utuh, karena Linux tidak disertai
aplikasi-aplikasi lain seperti utility file system, sistem windows dan desktop
grafis,perintah-perintah administrasi sistem, editor teks, compiler dan
lain-lain. Tetapi dengan adanya program-program yang tersedia bebas di bawah
lisensi GPL, program-program tersebut bisa di-install ke dalam file system yang
disupport oleh Linux. Karena alasan ini pula beberapa pihk menilai bahwa kata
“Linux” saja belum cukup untuk bisa dikategorikan sebagai sebuah sistem operasi
lengkap, haruslah disebut GNU/Linux.
Jumat, 18 Mei 2012
Makalah Bahasa Indonesia dan Berbagai Ragamnya
I.
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Pembuatan Makalah
Pada waktu-waktu terakhir ini makin
dirasakan betapa pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Kenyataan
yang dihadapi dewasa ini adalah bahwa, selain ahli-ahli bahasa, semua ahli yang
bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam dirinya dalam
bidang teori dan praktek bahasa. Mengingat pentingnya bahasa sebagai alat
komunikasi dan memperhatikan wujud bahasa itu sendiri, kita dapat membatasi
pengertian bahasa yaitu sebagai alat komunikasi antara anggota-anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Semua orang menyadari bahwa
interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki bahasa resmi sendiri yakni
bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari
bangsa Indonesia yang sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh
sebelum Belanda menjajah Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan tata
cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa
Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa
Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk
mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan
dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa
Indonesia tidak akan hilang.
Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh
semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua
warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa
Indonesia itu ada yang disebut ragam bahasa. Dimana ragam bahasa merupakan
variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada
ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan adalah ragam bahasa
lisan , karena lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan mengobrol,
puisi, pidato,ceramah,dll.
I.2. Rumusan Masalah
Untuk lebih mudah memahami makalah
ini maka dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa
pengertian bahasa dan juga bahasa Indonesia?
2. Apa saja
aspek-aspek yang menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia itu adalah bahasa
pengembang kepribadian?
3. Apakah
fungsi bahasa Indonesia itu?
4. Apa pengertian ragam
bahasa?
5. Bahasa
Indonesia memiliki berbagai ragam bahasa. Apa saja macam ragam bahasa
Indonesia?
I.3. Tujuan dan Manfaat Pembuatan Makalah
I.3.1.
Tujuan Pembuatan Makalah
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah
:
1. Agar kita
mengetahui sebenarnya apa pengertian dan pentingnya bahasa, khususnya bahasa
Indonesia bagi rakyat Indonesia.
2. Mudah
mengetahui apa fungsi bahasa dalam kehidupan.
3. Mengetahui apa
yang dimaksud dengan ragam bahasa serta macam-macam ragam bahasa.
I.3.2. Manfaat Pembuatan Makalah
Manfaat dari pada penyusunan makalah
ini :
1.
Mahasiswa mengetahui pengertian, fungsi dan ragam
bahasa dan bisa diterapkan dalam kehidupan sosial. Dan juga mengetahui apa saja
penggunakan dan contoh-contoh ragam bahasa.
2.
Sebagai acuan bagi seluruh mahasiswa dalam
memahami tentang bahasa Indonesia agar lebih mudah dalam proses pembelajaraan.
II.
PEMBAHASAN
II.1.
Pengertian Bahasa dan Bahasa Indonesia
II.1.1.
Pengertian Bahasa
Bahasa merupakan suatu
sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat
arbiter, yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik badaniah yang nyata. Bahasa merupakan simbol karena
rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia harus diberikan makna
tertentu. Sedangkan simbol adalah tanda
yang diberikan makna tertentu, yaitu mengacu kepada sesuatu yang dapat diserap
panca indra.
Berarti bahasa mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia, dan arti atau makan yaitu hubungan antara
rangkaian bunyi vokal dengan barang atau hal yang diwakilinya itu. Bunyi merupakan getaran yang merangsang
alat pendengar yakni telinga, sedangkan arti
adalah isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau
tanggapan dari orang lain.
Arti
yang terkandung dalam suatu rangkaian bunyi bersifat arbitrer atau manasuka.
Arbitrer atau manasuka berarti tidak terdapat suatu keharusan bahwa suatu
rangkaian bunyi tertentu harus mengandung arti yang tertentu pula. Makna sebuah
kata tergantung dari konvensi (kesepakatan) masyarakat bahasa yang
bersangkutan. Apakah seekor hewan dengan ciri-ciri tertentu dinamakan anjing,
dog, hund, chien, atau canis itu tergantung dari kesepakatan anggota masyarakat
bahasa itu masing-masing.
Dalam sejarah bahasa pernah diperdebatkan apakah ada hubungan
yang wajar antara kata dengan barangnya. Satu kelompok mengatakan ada, untuk
itu diusahakan bermacam-macam keterangan mengenai timbulnya kata-kata dalam
bahasa. Etimologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
perubahan dan perkembangan bentuk kata yang merupakan hasil dari
kelompok ini. Namun etimologi yang mula-mula timbul untuk mendukung pendapat
itu terlalu dibuat-buat sehingga sulit diterima. Usaha lain yang mempertahankan
pendapat itu adalah apa yang dikenal dengan onomatope (kata peniru
bunyi).
Namun hal ini pun sangat terbatas. Terakhir dikemukakan bahwa
tiap bunyi sebenarnya mengandung nilai-nilai tertentu, misalnya vokal a, u, o,
menyatakan sesuatu yang tinggi, kecil dan tajam. Demikian pula
konsonan-konsonan melambangkan bunyi-bunyi tertentu. Dalam beberapa hal
barangkali dapat ditunjuk contoh-contoh yang mungkin menyakinkan. Tetapi
terlalu banyak hal yang akan menentang contoh-contoh tadi. Dengan demikian
pendapat lain lebih dapat diterima antara kata dan barang tidak terdapat suatu
hubungan. Hubungan itu bersifat arbitrer, sesuai dengan konvensi masyarakat
bahasa yang bersangkutan.
II.1.2 Pengertian Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
adalah bahasa resmi Republik
Indonesia dan bahasa
persatuan bangsa
Indonesia. Bahasa
Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai
berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja. Sebagai bahasa resmi atau bahasa
negara Republik Indonesia dan juga
bahasa pemersatu bangsa, bahasa Indonesia memiliki beberapa alasan yang
kuat untuk itu. Hal ini akan dibahas pada sub bahasan selanjutnya.
II.2. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Resmi
Indonesia dan Pemersatu Bangsa
Bahasa
Indonesia merupakan bahasa pengembang kepribadian, ini merupakan alasan mengapa
bahasa Indonesia disebut bahasa resmi Indonesia dan bahasa pemersatu bangsa.
II.2.1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Pemersatu
Sebutan
di atas karena adanya peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang
menyatakan bahwa “Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air satu –
tanah air Indonesia, kami putra dan pitri Indonesia berbangsa satu – bangsa
Indonesia, kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa Persatuan –
bahasa Indonesia”. Sumpah ini membuktikan bahwa bahasa Indonesia memiliki
fungsi yang luar biasa dalam mengembangkan kepribadian bangsa.
Hal ini
menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia senantiasa berkepribadian,
berprilaku dan berbudi bahasa khas Indonesia. Implementasi hal di atas sangat
terlihat pada jaman sebelum kemerdekaan dahulu, bahasa Indonesia dapat
menyatukan seluruh rakyat Indonesia yang awalnya masih bersifat kedaerahan menjadi
memiliki semangat nasionalisme yang tinggi untuk membela negara dan
memperjuangkan kemerdekaan dari tangan penjajah.
II.2.2. Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Negara
Bahasa
Indonesia sebagai bahasa Negara sangat berhubungan erat dengan bahasa Indonesia
sebagai pemersatu bangsa. Hal ini karena sama-sama menjadi tolak ukur bahasa
mengembangkan kepribadian bangsa. Oleh karena itu, bahasa Indonesia dikukuhkan
dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 36 yang menyatakan bahwa “Bahasa Negara
ialah Bahasa Indonesia”. Selain itu bahsa Indonesia juga dikukuhkan sebagai
bahasa nasional negara Indonesia, yaitu sebagai satu-satunya bahasa yang
digunakan untuk berkomunikasi dalam skala nasional, kedinasan dan kegiatan
nasional dalam lembaga pemerintah dan nonpemerintah.
II.3. Fungsi Bahasa Indonesia
Ternyata
bahasa pada umumnya dan bahasa Indonesia pada khususnya memiliki banyak fungsi,
hal itu berkaitan dengan hal-hal yang bagaimana seseorang menggunakan dan
memanfaatkan bahasa itu sendiri. Pada Fungsi-fungsi itu antara lain:
1.
Bahasa sebagai sarana memahami diri
Dalam
membangun karakter seseorang harus dapat memahami dan mengidentifikasi kondisi
dirinya terlebih dahulu. Ia harus dapat menyebutkan potensi dirinya,
kelemahannya, kekuatannya, bakat, kecerdasannya, kemampuan intelektualnya,
kemauannya, temperamennya dan sebagainya. Pemahaman ini mencakup kemampuan
fisik, emosi, intelegensi, kecerdasan, psikis, karakternya, psikososial dan
lain-lain.
2.
Bahasa sebagai sarana memahami orang
lain
Dengan
pemahaman terhadap seseorang, pemakai bahasa dapat mengenali berbagai hal
mencakup kondisi pribadinya, antara lain, potensi biologis, intelektual,
emosional, kecerdasan, karakter, paradigma yang melandasi pemikirannya,
tipologi dasar tempramennya (sanguines, melankolis, kholeris, flagmatis),
bakatnya, kemampuan kreativitasnya, inovasinya dan lain-lain.
3.
Bahasa sebagai sarana mengamati
lingkungan sekitar
Tidak
hanya saran memahami diri sendiri dan orang lain, bahasa juga digunakan sebagai
saran mengamati lingkunagn sekitar, baik lingkungan sosial maupun lingkungan
alamnya. Keberhasilan seseorang menggunakan kecerdasannya ditentukan oleh
kemampuannya memanfaatkan situasi lingkungannya sehingga memperoleh berbagai
kreativitas baru yang dapat memberikan berbagai keuntungan bagi dirinya dan
masyarakatnya. Untuk mencapainya, seseorang harus mengamati secara cermat
dengan sasaran dan target yang jelas sehingga dapat mengukur tingkat
keberhasilannya.
4.
Bahasa sebagai sarana berfikir logis
Untuk
mengembangkan profesi, keahlian akademis dan kemampuan intelektual seseorang
harus mampu berfikir logis. Kemampuan berfikir logis memungkinkan seseorang
dapat berfikir induktif, deduktif, sebab-akibat atau kronologis sehingga dapat
menyusun konsep atau pemikiran secara jelas, utuh, runtut dan konseptual.
Melalui konsep ini, seseorang dapat menentukan tindakan tepat yang harus
dilakukan.
5.
Bahasa membangun kecerdasan
Kecerdasan
adalah kemampuan memanfaatkan potensi, pengalaman, pengetahuan dan situasi.
Kecerdasan berbahasa terkait dengan kemampuan menggunakan sistem dan fungsi
bahasa dalam mengolah kata, kalimat, paragraf, wacana argumentasi, narasi dan
lain-lain.
6.
Bahasa mengembangkan kecerdasan ganda
Selain
kecerdasan berbahasa, seseorng dimungkinkan memiliki beberapa kecerdasan
sekaligus. Selain memiliki kecerdasan berbahasa seseorang dimungkinkan memiliki
kecesadasan bahasa, orang yang tekum dan mendalami bidang studinya secara
serius dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produktif. In berarti, bahwa orang
itu memiliki kecerdasan ganda.
7.
Bahasa membangun karakter
Kecerdasan
merupakan bagian dari karakter manusia. Kecerdasan berbahasa memungkinkan
seseorang dapat mengembangkan karakternya menjadi lebih baik. Karena dengan
adanya hal ini seseorang lebih dapat memahami orang lain, misalnya menyatakan
rasa simpatik dan lain sebagainya.
8.
Bahasa mengembangkan profesi
Profesi
seseorang tidak akan berkembang jika tanpa menunjukkan kemampuannya pada orang
lain. Proses pengembangan profesi diawali dengan pembe;ajaran kemudian
dilanjutkan dengan pengembangan diri (kecerdasan) yang tidak diperoleh selama
proses belajar., tetapi berakumulasi dengan pengalaman barunya. Oleh karena
itu, seorang yang profesional membutuhkan ketajaman, kecermatan dan keefektifan
dalam berbahasa Indonesia sehingga mampu menciptakan kreativitas baru dalam
profesinya.
9.
Bahasa sarana menciptakan kreativitas
baru
Bahasa
sebagai sarana berekspresi dan berkomunikasi berkembang menjadi sarana berfikir
logis yang memungkinkan pemakainya untuk mengembangkan segala potensinya.
Perkembangan itu sejalan dengan potensi akademik yang dikembangkan melalui
pendidikan yang kemudian berkembang
menjadi bakat intelektual. Bakat alam dan bakat intelektual ini
dapatberkembang secara sinergi untuk menghasilkan kreativitas baru.
II.4.
Ragam Bahasa
II.4.1.
Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa
adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,
serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh
penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang
biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis,
perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi
(seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
II.4.2. Macam-macam
Ragam Bahasa
Ada banyak ragam bahasa yang terdapat dalam
bahasa Indonesia, dalam makalah ini akan kami jelaskan satu-persatu.
1.
Ragam bahasa berdasarkan media
Berdasarkan media yang digunakan ragam
bahasa dibedakan menjadi:
a)
Ragam
bahasa lisan yang meliputi, berpidato, berdiskusi
dan bertelepon. Ragam bahasa ini ditandai dengan penggunaan lafal atau
pengucapan, intonasi(lagu kalimat), kosakata, penggunaan tata bahasa dalam
pembentukan kata dan penyusunan kalimat. Ragam bahasa lisan dibagi atas:
·
Ragam bahasa lisan baku sejalan dengan
ragam bahasa tulis baku
·
Ragam bahasa lisan tidak baku (bahasa
pergaulan)
Contoh:
|
Ragam Bahasa Lisan
|
|
Ragam bahasa lisan baku (bercetak
miring) lazim digunakan dalam bahasa lisan:
asas (azas atau asas)
andal (handal atau andal)
imbauan (himbauan atau imbauan)
teknik (tekhnik, tehnik, atau teknik)
dan lain-lain.
|
Pelafalan singkatan :
AC (ace/ase)
BBC (bebece/bibisi)
B.Sc. (beesce/biessi)
TBC (tebece/tebese)
TV (teve/tivi)
WC (wece/wese)
dan lain-lain.
|
Ragam bahasa lisan tidak baku:
·
kosakata lebih menekankan pilihan
kata yang tidak baku, contoh: Bini Pak
Camatbina ibu-ibu bikin kerajinan
dari bambu.
·
bentuk kata bahasa lisan cendrung
tidak menggunakan imbuhan (awalan, akhiran), contoh: Masita sedang tulis skripsi
·
kalimat cenderung tanpa unsur
yang lengkap (tanpa subjek, predikat atau objek), contoh : Di Jakarta
memiliki Pusat Bahasa
|
b)
Ragam
bahasa tulis ditandai dengan keermatan menggunakan
ejaan dan tanda baca(yang secara tepat dapat melambangkan intonasi), kosakata,
penggunaaan tata bahasa dalam pembentukan kata, penyusunan kalimat, paragraf
dan wacana.
Contoh :
|
Ragam Bahasa Tulis
|
Kosakata
|
Contoh: Istri Pak Camat membina ibu-ibu memproduksi kerajinan tangan dari bambu.
|
Bentuk kata
|
Contoh: Arjuna sedang menulus
skripsi.
|
Kalimat
|
Contoh: Jakarta memiliki Pusat Bahasa
|
2. Ragam
Bahasa Berdasarkan Waktu
Berdasarkan waktu terdapat ragam bahasa lama
dan ragam bahasa baru(modern). Ragam
bahasa lama lazim digunakan dalam enulisan naskah-naskah lama(kuno). Ragam
ini perlu dipahami oleh setiap orang yang bermaksud mengkaji
peristiwa-peristiwa masaa lalu. Misalnya, pemakaian kosakata kolonialisme, feudal, bobot dan lain-lain. Rgama bahasa baru (modern) ditandai
dengan penggunakan kata-kata baru, Ejaan Yng Disempurnakan (EYD) dan
mengekspresikan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, misalnya internet, jaringan dan seluler.
3. Ragam
Bahasa Berdasarkan Pesan Komunikasi
Ragam
bahasa berdasarkan pesan komunikasi dibagi atas 2, yaitu:
a. Ragam
bahasa ilmiah, adalah sarana verbal yang efektif, efesien, baik dan benar.
Ragam ini lazim digunakan untuk mengomunikasikan proses kegiatan dan hasil
penalaran ilmiah, misalnya dalam penulisan:
·
proposal keiatan ilmiah,
·
laporan kegiatan yang berbentuk surat,
artikel atau makalah,
·
karya tulis ilmiah contohnya, skripsi
tesis dan lain-lain,
Ciri-ciri
bahasa ilmiah:
a) struktur
kalimat jelas dan bermakna lugas,
b) struktur
wacana bersifat formal,
c) singkat,
berisi analisis dan pembuktian, menyajikan konsep secara lengkap,
d) cermat
dalam menggunakan unsur baku istilah/kata, ejaan, bentuk kata, kalimat,
paragraf dan wacana,
e) cermat
dan konsisten menggunkan penalaran dari penentu topik, pendahuluan, deskripsi
teori, deskripsi data, analisis data, hasil analisis sampai dengan kesimpulan
dan saran,
f) menggunakan
istilah khusus yang bersifat teknis dalam bidang ilmu tertentu,
g) objektif
dapat diukur kebenarannya secara terbuka oleh umum,
h) konsistem
dalam pembahasan topik, pengendalian variabel, permasalahan dan lain
sebagainya.
Contoh:
Keputusan strategi mempunyai implikasi yang
kompleks bagi kegiatan bisnis. Keputusan pembauran pelanggan dengan strategi
memenangkan pesaingan akan mempengaruhi keseluruhan unit kerja usaha atau
divisi usaha yang lain.
|
b. Ragam
bahasa pidato, dipengaruhi oleh:
·
tujuan
(menghibur, memberitahu, mengajak/meminta)
·
situasi
(resmi, setengah resmi, ataun tidak resmi)
·
pendekatan
isi pidato (pendekatan akademis/intelektual, pendekatan moral
dan pendekatan sosial). Pidato resmi menyajikan materi yang bersifat mulia dan
kebenarannya bersifat universal.
Ragam bahasa pidato dibagi lagi atas:
o
ragam bahasa pidato ilmiah terdiri dari
beberapa jenis antara lain, presentasi makalah ilmiah, presentasi skripsi,
presentasi tesis dan lain sebagainya.
o
ragam bahasa pidato resmi yaitu ersmi
karena situasinya (pidato kenegaraan), resmi karena kemuliaan isi dan
situuasinya (khotbah agama dalam gedung ibadah), resmi karena informasi dan
kekhidmatan situasi penyampaian dalam suatu upacara (pidatoo akad nikah atau
perkawinan) danresmi karena isi atau materi mengandung kebenaran universal dan
disampaikan untuk mewakili suatu negara.
c. Ragam
bahasa tulis resmi, ditandai oleh:
·
penyajian materi/pesan yang berifat
mulia dan kebenaran yang bersifat universal,
·
penggunaan fungsi-fungsi gramatikal
secara eksplisit dan konsisten,
·
penggunaan bentuk lengkap, entuk yang
tidak singkat,
·
penggunaan imbuhan secara eksplisit dan konsisten,
·
penggunaan kata ganti resmi dan
mengindari kata ganti tidak resmi,
·
penggunaan pola frase yang baku,
·
penggunaan ejaan yang baku pada bahasa
tulis, dan lafal yang baku pada bahasa lisan,
·
dan tidak menggunakan unsur tidak baku
misalnya unsur kedaerahan atau asing.
d. Ragam
bahasa sastra, ragam ini mengutamakan unsur-unsur keindahan seni, penulis
cenderung menekankan gaya pengungkapan simbolik dengan memadukan unsur
intrinsik dan ekstrinsik, misalnya roman, novel, cerpen dan lain-lain.
e. Ragam
bahasa berita, lazimnya digunakan dalam pemberitaan pada media elektronik
(televisii dan radio), media cetak (majalah, surrat kabar) dan jurnal. Bahasa
berita menyajikan fakta secara utuh dan objektif. Untuk menjaga keobjektifan
berita, penyaji harus memperhatikan beberapa hal, antara lain:
·
tidak menambah atau mengurangi fakta
yang disajikan,
·
tidak mengubah fakta berdasarkan
pendapat penyaji,
·
tidak penambah tanggapan pribadi,
·
tidak memihak kepada siapa pun dan
·
tidak menggunakan perasaan suka atau
tidak suka.
III.
PENUTUP
III.1.
Kesimpulan
Bahasa
Indonesia adalah bahasa yang menjadi tolak ukur
identitas bangsa Indonesia sekarang ini. Banyak rakyat Indonesia yang tidak
mengerti bahkan tidak peduli dengan kaidah bahasa Indonesia, banyak diantara
mereka malah tidak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar
sehari-hari mereka baik di lembaga pendidikan, hingga diruang publik sekalipun.
Alasan mereka bahwa bahasa Indonesia bukanlah bahasa Internasional yang
digunakan secara universal di seluruh dunia.
Sudah seharusnya kita
sebagai rakyat Indonesia bangga akan adanya bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi dan nasional. Banyak kebudayaan di Indonesia menjadi kebanggaan dan yang
dipuji-puji di dunia Internasional. Mengapa bahasa Indonesia tidak kita jadikan
sebagai salah satu sebab Indonesia terkenal di dunia mancanegara.
III.2.
Saran
Semoga makalah
ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan bagi mahasiswa dan pihak lain
dalam proses memahami lebih dalam mengenai kaidah-kaidah bahasa Indonesia, yang
terpenting adalah tentang betapa pentingnya bahasa bagi suatu negara.
Dan
juga semoga tidak hanya berhenti sampai disini saja perjuangan kita dalam
membudayakan berbahasa, khususnya bahasa Indonesia secara benar.
Langganan:
Postingan (Atom)